Pos Indonesia menggunakan 2 (dua) metode untuk menghitung berat kiriman yaitu:
- Berat Aktual (melalui timbangan)
- Berat Volumetrik
Setiap kiriman akan dihitung beratnya dengan menggunakan 2 metode tersebut (aktual dan volumetrik). Untuk kiriman yang ringan tetapi memakan tempat maka digunakan berat volumetrik rumusnya adalah seperti pada gambar di atas. Contoh: kurungan burung, bantal, stoples plastik, dll
Penjabaran dari rumus volumetrik pada gambar di atas yaitu:
Panjang kali lebar kali tinggi (sisi terluar kiriman) dengan satuan centimeter kemudian dibagi 6.000 hasilnya adalah berat kiriman tersebut.
Untuk kiriman yang berbentuk khusus maupun bentuk tidak beraturan juga diberlakukan rumus tersebut,
Contoh 1: Ban (roda) meski ditengahnya ada rongga (bolong) tetap dihitung dengan rumus volumetrik tersebut.
Contoh 2: Kiriman berbentuk segitiga (meski di dalam matematika rumus volume segitiga = P x L x T : 2) akan tetapi untuk kiriman pos barang tersebut dianggap ‘kotak’ dan tetap dihitung menggunakan rumus volumetrik seperi rumus di atas.
Begitu pula dengan kiriman yang berbentuk gulungan atau roll, dll, dll, dll.